15 Tugas Pokok Manager Pabrik Kelapa Sawit

Apakah tugas-tugas seorang manager di pabrik kelapa sawit? Di dalam pekerjaan pabrik, salah satu peran yang memegang tugas yang penting sekali adalah pengatur. Peran untuk mengatur dan mengontrol jalannya proses di pabrik ini biasanya dimiliki penuh oleh manager. Manager adalah perangkat/level yang mengatur proses pekerjaan di pabrik. Mereka akan mengatur bagaimana aktivitas perkerja-perkerja di dalam pabrik agar lebih efektif dan efisien.
Dalam pekerjaannya, manager tidak harus selalu bersentuhan langsung dengan para pekerja, melainkan juga bisa melalui perantara mandor pabrik kelapa sawit. Oleh karena itu, pengaturan ini harus dilakukan secara profesional yaitu dengan memposisikan diri sesuai tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Misalnya, seorang manager harus menempatkan diri dengan posisi mengatur, mengontrol, dan mengarahkan langkah kerja, sedangkan seorang pekerja pabrik merupakan orang yang melaksanakan pekerjaan.
Dengan berlangsungnya sistem pengaturan yang baik oleh manager, maka manfaat-manfaat yang bisa dipetik antara lain :

  • Terjaganya kualitas pekerjaan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur)
  • Semakin meningkatnya tingkat produktifitas pekerja pabrik
  • Terkontrolnya biaya pekerjaan sesuai standar anggaran yang telah ditentukan
  • Terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan pekerja

tugas-manager-pabrik-sawit.jpg
Lantas, apa sajakah tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang manager pabrik kelapa sawit? Berikut ini 15 tugas pokoknya!

  1. Mengawasi dan merencanakan pekerjaan seluruh operasional pabrik kelapa sawit supaya berlangsung efektif dan efisien.
  2. Menilik pengembangan pabrik demi peningkatan daya produktifitasnya sehingga produktifitas unit perusahaan pun turut meningkat.
  3. Mencapai target produksi sesuai dengan standar perusahaan.
  4. Menuntut dan menilik seluruh aspek produksi yang ada di pabrik melalui semua tenaga kerja yang berada di bawah naungannya.
  5. Menyusun biaya operasional, baik bulanan maupun tahunan.
  6. Mengorganisir pekerjaan seluruh kegiatan agar bisa terselenggara secara sinergis, seksama, dan berhasil guna.
  7. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan pihak-pihak eksternal.
  8. Merencanakan pola kegiatan operasional pabrik termasuk upaya pencegahan kecelakaan, kesehatan, keselamatan, dan dampak lingkungan.
  9. Mengusahakan tercapainya sasaran pengolahan kelapa sawit dengan memperhatikan mutu, efisiensi, hasil analisa laboratorium, hasil pengolahan air, hasil pengolahan limbah, dan biaya produksi.
  10. Membina kerjasama dengan bagian perawatan di lingkungan pabrik guna mendukung kelancaran proses produksi dan memperhatikan kualitas hasil produksi.
  11. Merencanakan jadwal pengolahan sesuai dengan estimasi buah yang akan diterima dari kebun.
  12. Melaksanakan pembinaan karyawan melalui pelatihan di tempat lokasi kerja dan tempat latihan khusus.
  13. Merencanakan jumlah penggunaan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi minyak kelapa sawit.
  14. Melakukan koordinasi dengan petugas perkebunan terutama mengenai pemanfaatan limbah pabrik, pemeriksaan mutu buah di loading ramp, dan penggunaan alat berat di dalam pabrik.
  15. Melakukan pemeriksaan terhadap mesin-mesin pengolahan di PKS secara rutin dan teratur.