5 Tugas Utama Mandor Perkebunan Kelapa Sawit

Apakah tugas-tugas dari mandor perkebunan kelapa sawit? Setiap perkebunan kelapa sawit selalu dikelola oleh beberapa pekerja yang memiliki tugas dan kewenangan tertentu. Salah satunya yaitu mandor yang merupakan pemegang kunci utama dalam menetukan keberhasilan pekerjaan di lapangan.
Adapun tugas dan tanggung jawab seorang mandor yang utama, antara lain :

  1. Menjalankan fungsi kontrol terhadap area perkebunan dengan luas yang berukuran 50-100 hektar
  2. Membantu asisten lapangan untuk mengontrol pekerjaan BHL (Buruh Harian Lepas)
  3. Membantu asisten lapangan membuat laporan data pemupukan
  4. Membantu asisten lapangan dalam melaporakan hasil panen buah kelapa sawit
  5. Menbuat laporan hasil pekerjaan harian yang tertuang dalam bentuk administrasi

tugas-mandor-kelapa-sawit.jpg
Tahukah Anda, terdapat 3 (tiga) jenis mandor yang ada di perkebunan kelapa sawit, yaitu :

  1. Mandor Alat : Mandor yang bertugas mengontrol peralatan perkebunan.
  2. Mandor Perawatan : Mandor yang bertugas mengontrol perawatan tanaman kelapa sawit
  3. Mandor Panen : Mandor yang bertugas mengontrol proses pemanenan TBS (Tandan Buah Segar) sawit.

Ketiga fungsi mandor di atas tidak harus dikerjakan oleh orang yang berbeda-beda. Namun jika memungkinkan seseorang yang sudah mempunyai kecakapan yang bagus dalam bidang permandoran bisa mengambil peran ketiganya sekaligus. Tujuannya agar jalannya pengelolaan lahan kelapa sawit menjadi lebih efektif dan efisien.

Karena peran serta seorang mandor yang teramat penting bagi perusahaan kelapa sawit dalam rangka mencapai target yang sudah ditentukan, maka alangkah baiknya bila mandor yang dipilih tersebut memiliki sikap-sikap yang dapat diteladani. Di antaranya yakni sanggup menjadi contoh yang baik, selalu berpenampilan rapi, dan mempunyai wibawa yang tinggi. Selain itu, seorang mandor perkebunan kelapa sawit yang bagus juga dituntut untuk memiliki kecakapan-kecakapan seperti :

  • Mampu mengatasi permasalahan yang timbul di lapangan dengan tuntas, terutama masalah yang tidak berkaitan dengan anggaran dan biaya.
  • Mampu melakukan analisa yang jitu dalam menilai dan menyelesaikan suatu masalah.
  • Mampu memahami tugas dan tanggung jawabnya serta melaksanakannya sesuai instruksi dari kepala divisi.
  • Mampu mengerjakan fungsi pengaturan tenaga kerja dengan tepat.