Sekilas Fakta Dan Aktual Tentang Kelapa Sawit


Kelapa sawit memang memiliki manfaat, tapi disamping itu kelapa sawit juga dapat merugikan planet bumi, manusia itu sendiri dan binatang. Ada beberapa metode berkelanjutan untuk memproduksi minyak sawit yang tidak melibatkan deforestasi (perusakan hutan), pelanggaran hak asasi manusia, atau kematian hewan. Ini hanya soal pemegang perusahaan bertanggung jawab untuk membuat perubahan positif.  Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi sektor industri kelapa sawit, telah menetapkan pedoman yang berani untuk membantu reformasi industri kelapa sawit, mempromosikan transparansi, tenaga kerja yang adil, dan standar lingkungan yang ketat dan dapat dopertanggung jwabkan. Namun, masih ada sejumlah masalah dalam pelaksanaannya dan beberapa perusahaan yang telah bergabung dengan RSPO belum benar-benar mengadopsi praktik-praktik yang lebih baik dan belum berkomitmen terhadap aturan RSPO itu sendiri

Baiknya kita dapat menciptakan kesadaran tentang ketidakadilan produksi minyak sawit, ada dorongan yang lebih besar untuk melakukan sebuah perubahan. Dengan membaca dan berbagi fakta dan aktual tentang kelapa sawit ini, Anda dapat membantu orang lain untuk mendidik banyak orang yang masih belum atau tidak tahu bahwa mereka makan minyak sawit setiap hari. Memberikan orang informasi adalah cara yang benar dan efektif untuk mempengaruhi perusahaan untuk berubah menjadi lebih baik yang berkomitmen dan bertanggung jawab terhadap aturan per- kelapa sawitan.  Jadi mari memulai membaca dan membagika informasi kepada orang lain dan kerabat anda tentang fakta dan aktual kelapa sawit beikut ini. 


Fakta dan aktual tentang kelapa sawit


  • Minyak kelapa sawit mengandung lemak yang tinggi yaitu lemak jenuh. Satu sendok makan minyak kelapa sawit mengandung 55 persen lemak jenuh dari standard rekomendasi harian lemak jenuh. 
  •  Hampir mendekati  300 kali lapangan sepak bola dari hutan kita dibersihkan atau diubah fungsinya  setiap jam untuk membuat ruang atau lahan dalam menciptakan atau memperluas perkebunan sawit.
  • Dalam 10 tahun terakhir, populasi orangutan mengalami penurunan sebesar 50 persen sebagai akibat dari hilangnya habitat atau tempat tinggal orangutan dari pembukaan hutan atau pengalihan fungsinya untuk perkebunan kelapa sawit.
  • Diperkirakan hampir seribu orangutan terbunuh per tahun, faktor utama dalam kematian ini adalah pembukaan hutan atau pengalihan fungsi untuk perkebunan kelapa sawit.
  • Membersihkan atau mengalih fungsikan satu hektar hutan gambut dapat melepaskan 6.000 ton karbondioksida ke alam bebas. Indonesia saat ini telah membersihkan sekitar enam juta hektar hutan gambut tropis, yang mana sudah menambah lahan untuk memperluas dengan empat juta hektar lebih pada tahun 2015 silam.
  • Hingga saat ini, jumlah data anggota RSPO  Hanya 35 persen dari anggota yang tergabung dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil yang disertifikasi oleh RSPO. Berarti 65 persen anggota lainnya, tidak mengambil tindakan untuk mematuhi pedoman RSPO dalam praktik mereka.
  • Standar RSPO memungkinkan petani untuk menanam kelapa sawit di lahan gambut dan membersihkan hutan sekunder. Lahan gambut tropis memiliki potensi sampai sepuluh kali lebih banyak karbon dari tanah mineral atau tanah biasa yang berarti penanaman di lahan gambut adalah 10 kali lebih merusak lingkungan dan alam.
  • Pengembangan kelapa sawit memungkinkan akses mudah bagi pemburu ke habitat yang telah dibuka untuk perkebunan. Akibatnya, diperkirakan bahwa populasi harimau Sumatera akan punah jika tidak ada yang dilakukan untuk melindungi habitat atau memerangi pemburu mereka.